Ketika menulis
tulisan ini, saya masih membimbing mahasiswa dalam mengerjakan tugas akhir
mereka untuk menulis karya ilmiah yang disebut skripsi. Untuk level S1, judul
skripsi yang ditulis adalah hasil pemikiran mahasiswa (sendiri, melihat judul
di perpustakaan, di google atau hasil sharing dengan dosen). Hal tersebut tentu
tidak menjadi masalah. Namun ternyata yang menjadi masalah adalah banyak
(mayoritas) mahasiswa tidak memahami mengapa ia memilih, menulis dan meneliti
judul tersebut? sehingga pada latar belakang masalah tdiak terlihat urgensi
masalah dan lebih kepada kata-kata yang normatif. Hal ini terjadi karena
kedalaman materi mengenai judul yang diangkat kurang dipahami.
Hal
fundamental ini mengakibatkan banyaknya skripsi yang menjadi barang asing oleh
pembuatnya. Skripsi pada dunia pendidikan sebanding dengan sarjana pendidikan
yang dihasilkan, namun jika dilihat, berapa banyak penelitian yang mengangkat
dunia pendidikan Indonesia? Nampaknya skripsi hanya menjadi ritual dalam dunia
akademis sebagai syarat lulus. Salah satu sebab inilah kita harus tahu kegunaan
skripsi. Jika hanya sebagai penghias perpustakaan fisik dan digital, kenapa
tidak membeli bunga plastik dan memperbaharui lay out cover agar lebih hemat!
No comments:
Post a Comment