Di media sosial, di televisi atauppun di tempat-tempat “ngumpul” banyak orang yang berdiskusi. Mereka mengamati, melihat dan menilai setiap kejadian dan peristwa. Ada kalimat yang cukup menarik. Setiap akhir kalimat muncul kata pembelajaran. Salah satu percakapan mereka tentang seorang pengemudi motor yang tertabrak oleh angkutan perkotaan, salah seorang mengucap kalimat “biarlah ini menjadi sebuah pembelajaran”. Atau seorang pejabat publik tertangkap tangan olek KPK dan seorang nara sumber di televisi menyatakan “biarlah menjadi sebuah pembelajaran bagi semua pejabat publik” Kalimat ini terlintas terlihat benar, namun sebenarnya tidak tepat jika terdengan oleh seorang pendidik.
Pertanyaan sederhanya adalah apa itu pembelajaran? Gagne dan Briggs (1979) menyatakan a set of events which affect learners in such away that leraning is facilitated. Menurut Atwi Suparman (2014) pembelajaran adalah seragkaian kegiatan belajar yang dirancang agar terarah agar tercapainya perubahan perilaku yang diharapkan. Miarso dikutip oleh Rusmono (2018) mengemukakan bahwa pembelajaran adalah usaha yang disengaja, bertujuan dan terkendalai agar orang lain belajar atau terjadi perubahan yang relatif menetap pada diri orang lain. Kemp (1985) menyatakan bahwa pembelajaran merupakan proses yang kompleks, yang terdiri atas fungsi dan bagian-bagian yang salig berhubungan satu sama lain serta diselenggarakan secara logis untuk mencapai keberhasilan belajar. sementara dalam buku Learning theories karya Dale menjabarkan bahwa pembelajaran merupakan perubahan yang bertahan lama dalam perilaku atau kapasitas berprilaku dengan cara tertentu yang dihasilkan dari praktek atau bentuk-bentuk pengalaman lainnya.
![]() |
pembelajaran mempunyai tujuan |
No comments:
Post a Comment