Indonesia merupakan negara besar,
mempunyai 17.504 pulau yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Persebaran
pulau secara geografis ini membuat seuatu asalah bagi dunia pendidikan.
Senteralisasi pendidikan di pulau-pulau besar memiliki dampak kesenjangan
pendidikan di wilayah yang jauh dari pulau besar. Data statistik menyatakan
bahwa perguruan tinggi banyak terdapat di pulau Jawa. Lalu apa yang salah satu
solusi untuk masalah ini? Jawabannya adalah pendidikan jarak jauh.
![]() |
ilustrasi sederhana PJJ |
Secara
historis, pendidikan jarak jauh dikenal dengan pendidikan korespondensi dengan
memanfaatkan media pos. Pada tahun 1840 Inggris dan pada tahun 1843 Jerman
menggunakan jasa pos untuk menawarkan pendidikan korespondesi. Amerika serikat
menyusul menawarkan korespondesi 1873 di Boston dan studi dirumah lalu dalam
waktu 24 tahun mampu menarik 10.000 peserta. Munculnya pendidikan korespondensi
disebabkan hasil dari kebutuhan khusus yang berhubungan dengan pendidikan umum,
pelatihan pengembangan profesi atau kebutuhan kelompok.
Fenomena
pendidikan jarak jauh juga terjadi di negara kita, pada awalnya pendidikan
jarak jauh hanya dimaksudkan untuk orang tua, karena muncul kesadaran bahwa
pendidikan kepada orang tua di negara berkembang kurang mendapat perhatian.
Anggapan awal yang menyatakan bahwa orang tua yang sudah melampaui masa
belajar, sehingga tidak diperlukan lagi disediakan pendidikan bergeser perlunya
pendidikan untuk orang tua.
DAFTAR PUSTAKA
Suparman, M.
Atwi.2014. Teknologi Pendidikan Dalam Pendidikan Jarak Jauh. Tanggerang
Selatan. Universitas terbuka.
Smalldino, E.
Sharon., Lowther, Deborah L., Russel, James D. 2012. Instructional technology and Media for Learning (Terjemahan). Jakarta.
Kencana.
Suparman, M. Atwi.2014. Desain Intruksional Modern. Jakarta.
Erlangga.
No comments:
Post a Comment