Gaya
macam-macam mahasiswa itu bermacam-macam. Sangat banyak dan variatif. Sama
variatifnya dengan berbagai alasan untuk tidak membaca buku yang menjadi bahan
bacaan wajib atau sekuder dalam satu mata kuliah. Pada akhir semester mahasiswa
mendapatkan nilai dalam bentuk huruf. Ragam penilaian bermacam-macam, namun
lazimnya menggunakan Huruf A hingga E.
Terdapat
tiga hasil belajar menurut Anderson (2010) yang pertama adalah tidak ada
aktivitas belajar, kedua belajar menghapal (rote
learning) dan belajar bermakna (meaningfull
learning).
Tiada Aktivitas Belajar
Seorang
mahasiswa (anggap saja namanya Joko) membaca buku teks sains pada bab tentang
rangkaian listrik untuk menghadapi tes. Ia membacanya sepintas lalu lantaran
merasa yakin bahwa tesnya gampang. Saat mengingat kembali materi pelajarannya
di kelas, ia hanya mampu menyebutkan sedikit sekali istilah dan fakta kuncinya.
Joko tidak terlalu memperhatikan atau memahami materi yang diajarkan gurunya di
kelas. Pada dasarnya, ia tidak ada belajar di sini.
Belajar Menghapal
Gunawan
membaca buku dan bab yang sama seperti yang dibaca Joko. Ia membaca setiap kata
dengan cermat. Ia membaca seluruh bab itu dan mengingat fakta-fakta kuncinya.
Ia masih ingat hampir semua istilah dan fakta penting yang diajarkan gurunya dikelas.
Berbeda dengan Joko, Gunawan dapat menyebutkan dengan baik komponen-komponen
pokok pada rangkaian listrik. Akan tetapi, sewaktu diminta menggunakan
informasi tersebut untuk enyelesaikan masalah, Gunawan tidak bisa. Ia pun tidak
dapat menjawab pertanyaan sederhana tetang diagnosis masalah pada rangkaian
listrik. Gunawan menyimak informasi yang relevan, tetapi ia tidak dapat
memahaminya dan, karenanya, tidak dapat menggunkannya. Hasil blajar semacam ini
disebut belajar menghapal.
Belajar Bermakna
Starla
membaca bab tentang rangkaian listrik yang sama. Ia membaca secara teliti ddan
berusaha memahaminya. Sebagaimana Gunawan, ia adapat menyebutkan hampir semua
istilah dan fakta penting yang diajarkan di kelas. Sewaktu diminta menggunakan
informasi tersebut untuk menyelesaikan masalah, ia dapat mengemukakan banyak
alternatif solusi. Hasil belajar seperti ini dinamakan belajar yang bermakna.
Jika
kita melihat tiga gaya belajar dan hasil belajarnya maka kita akan mendaptkan
pertanyaan sederhana, yaitu apa itu belajar? banyak definisi belajar menurut
para ahli;
1.
Harold Spears (1955) menyatakan bahwa learning is
to observe, to read, imitate, to tray something themselves, to listen, to
follow direction. Definisi ini lebih menekankan pada aktivitas-aktivitas yang dilakukan
ketika orang belajar.
2.
Lester D. Crow dan Alice Crow (1958) menyatakan belajar adalah perolehan kebiasaan,
pengetahuan, dan sikap, termasuk cara baru melakukan sesuatu dalam upaya-upaya
seseorang dalaam mengatasi kendala atau menyesuaikan situasi yang baru.
3. Cronbach
(1960) learning is shown by a chage in behavior as
a result of experience. Definisi ini menekankan pada perubahan, akan tetapi
dijelaskan juga bahwa perubahan yang dimaksud adalah perubahan perilaku.
4.
Hilgard dan Bower (dalam snelbecker, 1974) belajar adalah suatu proses di mana
sebuah aktivitas dibentuk atau diubah melalui reaksi terhadap situasi yang
dihadapi, yang mana karakteristik perubahan tersebut bukan disebabkan
kecenderuangan respons alami, kematangan atau perubahan sementara karena
sesuatu hal. Definisi ini menekankan belajar sebagai proses, bukan sebagai
hasil seperti kebanyakan definisi sebelumnya.
5.
Gagne dan Briggs (1979) dalam buku Principles
of Intructional Design mendefinisikan belajar sebagai serangkaian proses
kognigtif yang mentransformasi stimulasi dari lingkungan ke dalam beberapa fase
pemprosesan informasi yang dibutuhkan untuk memperoleh suatu kapabilitas yang
baru. Definisi ini menekakkan pula pada proses namun ditekankan bahwa proses
yang dimaksud adalah proses kognigtif.
6.
Bell-Gredler (1986) menyatakan belajar sebagai
proses perolehan berbagai kompetensi, keterampilan, dan sikap.
7.
Catherine Twomey Fosnot (1996) dalam buku Contructivism: Theory, Perpective, and Practice menyatakan bahwa
belajar adalah suatu proses pengaturan dalam diri seseorang yang berjuang
dnegan konflik antara model pribadi yang telah ada dan hasil pemahaman yang
baru tentang dunia ini hasil konstruksinya, manusia adalah makhluk yang membuat
makna melalui aktivitas sosial, dialog dan debat.
8.
Paul Eggen dan Don Kauchak (1997) dalam buku yang berjudul Educational Psychology Windows on Classroom
mengemukakan definisi belajar berdasarkan perspektif kognigtif, yaitu: belajar
adalah perubahan struktur mental individu yang memberikan kapasitas untuk
menunjukkan perubahan perilaku.
9.
Sumadi Suryabrata (2002) menyatakan abhwa belajar
adalah suatu proses yang meiliki tiga ciri, yaitu: (1) proses tersebut membawa
perubahan (baik aktual maupun potensial), (2) perubahan itu pada pokoknya
adalah didapatkan kecakapan baru, dan (3) perubahan itu terjadi karena usaha
(dengan sengaja). Definisi ini menekankan pada hasil belajar berupa perubahan
pada diri seseorang.
Dari berbagai pendapat para ahli di
atas, dapat kita simpulkan secara sederhana bahwa terdapat empat poin penting
yang menjadi indikator dari belajar.
1.
Belajar
adalah sebuah proses yang memungkinkan seseorang memperoleh dan membentuk
kompetensi, keterampilan, dan sikap baru;
2.
Proses
belajar melibatkan proses-proses mental internal yang terjadi berdasarkan
latihan, pengalaman, dan interaksi sosial;
3.
Hasil
belajar ditunjukan oleh terjadinya perubahan perilaku (baik aktual maupun
potensial); dan
4.
Perubahan
yang dihasilkan dari belajar relatif permanen.
Jadi
itulah kesimpulan secara sederhana mengenai belajar. Mahasiswa, mempunyai gaya
belajar yang telah dijelaskan di atas, ddan memiliki hasil yang beraga dan
bermacam. Jika hasil atau nilai yang diinginkan atau ditargetkan kurang
memuaskan, maka pertanyaan sederhananya adalah apakah kita telah melalui proses
belajar? sehingga kita memahami bahwa belajar bukan hanya sekedar datang, duduk,
diam tanpa ada proses berikutnya. Selamat belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Khodijah,
Nyayu.2014. Psikologi Pendidikan.
Jakarta. Rajawali Press
Anderson,
Larin W. Krathwohl, David R. 2010. The
Taxonomy FOR Learning Teaching, and assessing: A Revision of Bloom`s Taxonomy
Of Educational Objective. Abridged Edition (Terjemahan). Yogyakarta.
Pustaka Pelajar