Sunday, February 18, 2018

Pendidikan Jarak Jauh (Part 1- History)


Indonesia merupakan negara besar, mempunyai 17.504 pulau yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Persebaran pulau secara geografis ini membuat seuatu asalah bagi dunia pendidikan. Senteralisasi pendidikan di pulau-pulau besar memiliki dampak kesenjangan pendidikan di wilayah yang jauh dari pulau besar. Data statistik menyatakan bahwa perguruan tinggi banyak terdapat di pulau Jawa. Lalu apa yang salah satu solusi untuk masalah ini? Jawabannya adalah pendidikan jarak jauh.

ilustrasi sederhana PJJ
                Secara historis, pendidikan jarak jauh dikenal dengan pendidikan korespondensi dengan memanfaatkan media pos. Pada tahun 1840 Inggris dan pada tahun 1843 Jerman menggunakan jasa pos untuk menawarkan pendidikan korespondesi. Amerika serikat menyusul menawarkan korespondesi 1873 di Boston dan studi dirumah lalu dalam waktu 24 tahun mampu menarik 10.000 peserta. Munculnya pendidikan korespondensi disebabkan hasil dari kebutuhan khusus yang berhubungan dengan pendidikan umum, pelatihan pengembangan profesi atau kebutuhan kelompok.

                Fenomena pendidikan jarak jauh juga terjadi di negara kita, pada awalnya pendidikan jarak jauh hanya dimaksudkan untuk orang tua, karena muncul kesadaran bahwa pendidikan kepada orang tua di negara berkembang kurang mendapat perhatian. Anggapan awal yang menyatakan bahwa orang tua yang sudah melampaui masa belajar, sehingga tidak diperlukan lagi disediakan pendidikan bergeser perlunya pendidikan untuk orang tua. 

DAFTAR PUSTAKA

Suparman, M. Atwi.2014. Teknologi Pendidikan Dalam Pendidikan Jarak Jauh. Tanggerang Selatan. Universitas terbuka.

Smalldino, E. Sharon., Lowther, Deborah L., Russel, James D. 2012. Instructional technology and Media for Learning (Terjemahan). Jakarta. Kencana.

Suparman, M. Atwi.2014. Desain Intruksional Modern. Jakarta. Erlangga.

No comments:

Post a Comment